Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label Tazkiyatun Nafs. Tampilkan semua postingan



☝Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ

“Sungguh Allah menyukai hamba yang bertakwa, berkecukupan, dan menyendiri,” [HR Muslim]

📝 Faisal Alu Mubarak Rahimahullah berkata:

الغَنِيّ: غَنِيُّ النَّفْسِ، كَمَا سَبَقَ في الحديث الصحيح.

الخفي: الخامل المشتغل بعبادة ربِّه وأُمور نفسه

“Al-Ghaniyyu artinya kayanya jiwa, seperti yang disebutkan di hadis sahih.”

__“Al-Khafiyu artinya orang yang tidak dikenal serta sibuk dalam urusan ibadah kepada RabbNya dan urusan dirinya.

📗Tathriz Riyadhus Shalihin: 1/395
~~~~~~~~~~
📲 Tadabur Quran | Pesantren Tahfizh At-Taqwa

▶https://t.me/pptqattaqwa
▶http://www.el-taqwa.com
~~~~~~~~~~



💎 “Tidak ada hari ini yang paling merusak keikhlasan selain memotret (selfie). Orang pergi jauh untuk menunjukkan amalannya kepada dunia; sedang para salaf pergi jauh untuk menyembunyikan amalannya dari keluarganya sendiri.”

📝 Abdul Aziz Ath-Thuraifi
🌏 @abdulaziztarefe
*~~~~~~~~~~*
📲 #TadaburQuran Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo
▶https://telegram.me/pptqattaqwa
▶http://www.el-taqwa.com
*~~~~~~~~~~*

#NasihatUlama #Ikhlas #Niat #Amal #Pahala #Islam #Sincerity #selfie



💎 “Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena niat (yang ikhlas). Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena niat (yang tidak ikhlas).”

📝 Ibnu Mubarak
📓 [Jamiul Ulum Wal Hikam]
*~~~~~~~~~~*
📲 #TadaburQuran Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo
▶https://telegram.me/pptqattaqwa
▶http://www.el-taqwa.com
*~~~~~~~~~~*

#NasihatUlama #HikmahSalaf #Ikhlas #Niat #Amal #Pahala #Islam #Sincerity



💎 “Barang siapa yang sabar, maka ia mendapat pahala; dan barang siapa tidak sabar, maka azab-Nya akan menimpanya,”

{وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ}

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,” [Al-Baqarah: 155]

📝 Ibnu Katsir
📓 [Tafsir Ibnu Katsir]
*~~~~~~~~~~*
📲 #TadaburQuran Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo
▶https://telegram.me/pptqattaqwa
▶http://www.el-taqwa.com
*~~~~~~~~~~*

#HikmahSalaf #NasihatUlama #TadaburQuran #Sabar #Azab #AlBaqarah #BeritaGembira



💎 “Siapa saja yang berjuang keras melawan nafsunya di jalan Allah dengan bertaubat, akan ditunjukkan kepadanya jalan keikhlasan. Kita tak akan mampu melawan musuh kita di luar sana kecuali dengan melawan musuh di dalam diri kita. Siapa saja yang menang melawan dirinya sendiri, akan menang atas musuhnya. Dan siapa saja yang kalah atas dirinya sendiri, akan kalah oleh musuhnya.”

📝 Junaid Al-Baghdadi (w. 297 H)
📓 [Al-Fawaid]
*~~~~~~~~~~*
📲 #TadaburQuran Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo
▶https://telegram.me/pptqattaqwa
▶http://www.el-taqwa.com
*~~~~~~~~~~*

#Jihad #HikmahSalaf #AlFawaid #Nafsu #Musuh



Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah berkata:

"Sudah kuibadahi Allah selama 50 tahun, dan belum juga kurasakan nikmatnya ibadah kecuali setelah melakukan tiga hal:

1. Aku tinggalkan upaya mencari ridha manusia, sehingga aku bisa menyampaikan kebenaran secara terbuka,

2. Aku tinggalkan pertemanan dengan orang-orang yang bermaksiat, sehingga aku hanya berteman dengan orang-orang saleh,

3. Aku tinggalkan kelezatan dunia, sehingga aku temukan kelezatan hidup akhirat."

Sumber: Siyar Alamin Nubala (11/34)



Oleh Ust Abdullah Manaf Amin

الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram," [QS. Ar-Ra'd: 28].

Berkata Hasan Al-Bashri (seorang Tabiin yang pernah ditahnik oleh Ummu Salamah Radhiyallahuanha):

"Carilah manisnya atau ketentraman hidup dalam tiga hal:

1) ketika kamu salat;

Suatu ketika Rasulullah sedang safar bersama Bilal, lalu beliau berkata kepada Bilal:

"Wahai Bilal, kerinduanku kepada Allah terobati dengan salat."

Maksudnya adalah salat sunah. Silakan berlama-lama dengan salat sunah, karena ketika salat fardhu adakalanya terdapat beberapa gangguan seperti bayi yang menangis sehingga Rasulullah mempercepat salatnya, dan lain sebagainya.

2) ketika kamu berzikir;

Syekh Abdullah Manaf Amin sangat menganjurkan zikir pagi dan zikir sore. Tentang zikir pagi dan sore, Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah ditanya, "Kenapa ada perbedaan antara zikir pagi dan zikir sore?"

Beliau menjawab:

"Kemungkinan karena setelah salat subuh dan salat ashar tidak ada salat sunah bakdiyah, maka zikir pagi dan zikir sore itu adalah gantinya."

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

"Barang siapa yang shalat subuh berjama'ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan shalat dua raka'at, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah." dia (Anas radliallahu 'anhu) berkata, Rasulullah bersabda: "Sempurna, sempurna, sempurna," [HR Tirmizi. Tirmizi: Hasan Gharib].

Salah seorang ulama berkata:

"Dengan zikir, akan hilang ketulian hati, akan hilang kebisuan yang membungkam mulut, akan hilang kegelapan dari mata, ini semua dijadikan hiasan oleh Allah bagi orang-orang yang berzikir kepadaNya."

"Zikir adalah senjata untuk melawan orang yang akan membegal (hati kita dari ketaatan). Zikir adalah obat bagi berbagai macam penyakit."

3) ketika kamu membaca Al-Quran.

Tentang Al-Maidah 51, terjemahan yang menurut Syekh Abdullah Manaf Amin lebih selamat adalah terjemahan tahun 1965, yang di dalamnya Auliya diterjemahkan sebagai teman setia.

Tentang Auliya yang diterjemahkan sebagai teman setia, Syekh Abdullah Manaf Amin berkata:

"Kalau menjadikan teman setia saja tidak boleh, apalagi menjadikan mereka sebagai pemimpin. Maka hal itu lebih tidak boleh lagi."

Tentang membaca Al-Quran, apakah harus dengan pemahaman atau tidak, Imam Ahmad berkata:

_"Saya bermimpi ketemu Allah, dan beliau bertanya: 'Ya Allah, jalan apa yang Engkau cintai bagi orang yang ingin taqarub kepadaMu?'

Allah menjawab, 'Membaca Al-Quran.'

Imam Ahmad bertanya lagi, _"Dengan pemahaman atau tidak?"_

Allah menjawab, _"Dengan pemahaman atau tidak disertai dengan pemahaman."_

[Lihat Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah].

Kemudian Hasan Al-Bashri melanjutkan:

"Kalau ketiga hal ini kamu dapati, maka itulah ketenangan. Tetapi apabila kamu tidak mendapati ketenangan pada tiga hal tersebut, maka ketahuilah bahwa pintu hatimu tertutup."

Ahad, 30 Oktober 2016


Ketika seorang ulama merasakan adanya benih kesombongan di dalam dirinya karena ilmu yang ia miliki, maka ia akan membuka lembaran sejarah yang mengisahkan ulama-ulama salaf sebelum dirinya.

Ketika seorang ahli zuhud merasakan adanya benih kesombongan pada dirinya, ia bergegas membuka lembaran sejarah tentang para ahli zuhud di zaman salaf sebelum dirinya.

Itu semua mereka lakukan agar terhindar dari sifat sombong.

Bagaimana seseorang bisa memiliki benih kesombongan jika mengetahui bahwa Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah menghafal 1.000.000 hadis, atau Kahmas bin Al-Hasan yang khatam Alquran sehari tiga kali, atau Salman Al-Taymi yang terbiasa salat subuh dengan wudu salat isya selama 40 tahun.

Siapa saja yang bercermin pada kisah kehidupan orang lain akan mengetahui bahwa jika dibandingan dengan para salaf, dirinya itu seperti memiliki satu dinar dan merasa bungah karenanya, padahal dia tidak tahu bahwa mereka memiliki beribu-rubu dinar.

Ibrahim Al-Khawas berkata:

"Sombong itu menghalangi manusia dari sadar diri akan kemampuan dan keterbatasannya."

Ibnul Jauzi berkata:

"Sombong itu membuat pelakunya benci terhadap hal-hal yang menimbulkan kesombongan pada dirinya. Padahal, obat sombong adalah menyadari kelemahan diri sendiri."

Sumber:
Ibnul Jauzi, Abul Faraj Al-Hafiz. ----. Disciplining the Soul. Birmingham: Dar as-Sunnah Publisher. Hal: 60-61

Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo
===============
Info Pendaftaran Santri Baru Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo:

http://goo.gl/z1aqN4
===============
Sebar & ajak yg lainnya:
Telegram.me/pptqattaqwa
===============


Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata,

Perlu diketahui bahwa dosa itu berbahaya bagi pelakunya; sama bahayanya bagi hati, seperti bahayanya racun bagi tubuh. Ini semua sesuai dengan tingkat kerusakan yang diperbuatnya.

Semua keburukan dan bahaya yang dihadapi seseorang, di dunia dan di akhirat kelak, disebabkan karena dosa dan maksiat yang dia perbuat.

Apa yang membuat orang tua kita (Adam dan Hawa) dikeluarkan dari Surga?

Apa yang membuat Setan diusir dari Surga?

Apa yang membuat kaum Nabi Nuh ditenggelamkan?

Apa yang membuat Kaum Ad dimusnahkan dengan angin yang mematikan?

Dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ada seorang wanita disiksa disebabkan mengurung seekor kucing hingga mati kelaparan, lalu wanita itu pun masuk neraka. Sungguh Allah Maha Mengetahui bahwa wanita itu tidak memberinya makan dan minum ketika ia mengurungnya. Ia tidak membiarkannya berkeliaran sehingga kucing itu dapat memakan serangga tanah," [HR Bukhari].

Abdullah bin Ahmad meriwayatkan di dalam Kitab Az-Zuhd, bahwa Muhammad bin Sirrin merasa gelisah karena hutang. Ia berkata, "Saya tahu bahwa penyebab kekhawatiran ini adalah dosa yang aku perbuat 40 tahun silam."

Dari sini kita mendapat sebuah konsep penting terkait dosa, yang terus saja dipandang remeh oleh manusia, karena mereka tidak melihat pengaruh dari suatu dosa seketika itu juga.

Dampaknya bisa saja tertunda, sehingga manusia lupa kepadanya, mengira bahwa mereka tidak bersalah, sehingga merasa tak perlu untuk mengubah diri (menjadi lebih baik).

Subhanallah! Kesalahpahaman seperti inilah yang menyebabkan petaka bagi manusia; rahmatNya dicabut, dan malapetaka ditimpakan.

Pemahaman yang salah seperti ini bisa saja ditemui pada beberapa ulama, bukan hanya di antara orang-orang yang jahil (bodoh)!

Sumber:
Ad-Dâ wa Ad-Dawâ, Spiritual Diseases and Their Cures, karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.

Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo
===============
💢PP At-Taqwa Sukoharjo SIAGA BANJIR, Mari Bantu! Klik > http://goo.gl/Du4noN
===============
📲Berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============
💰Donasi (BRI):
6913-01-018205-53-4
a/n PP Tahfizhul  Qur'an At-Taqwa
Konfirmasi: +6285647172180


Ibrahim At-Tamimi berkata, "Setiap kali aku membandingkan kata-kataku dengan amalanku, aku khawatir kalau-kalau aku ini sedang terpedaya (merasa aman dari sifat munafik -red).

"Aku hidup di masa ketika ada 30 Sahabat Nabi yang masih hidup. Semuanya merasa khawatir dengan sifat munafik, dan tak satupun dari mereka yang pernah mengklaim tingkat keimanannya setara dengan Jibril atau Mikail."

Hasan Al-Basri berkata, "Hanya orang-orang beriman yang takut kepada Allah, dan hanya orang-orang munafik yang merasa aman dari hukuman Allah."

Sumber:
Ad-Dâ wa Ad-Dawâ: Spiritual Disease and Their Cures karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.

Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo
===============
PP At-Taqwa Sukoharjo SIAGA BANJIR, Mari Bantu! Klik > http://goo.gl/Du4noN
===============
Berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============
Donasi (BRI):
6913-01-018205-53-4
a/n PP Tahfizhul  Qur'an At-Taqwa
Konfirmasi: +6285647172180


Oleh Dr Bilal Philips
Hati itu ada tiga macam:
1. Hati yang sehat, yang selamat dari semua hawa nafsu yang bertentangan dengan perintah dan larangan Allah, dan yang selamat dari semua keraguan yang bertentangan dengan apa yang telah Allah tetapnya. Ia juga selamat dari menyembah sesuatu selain Allah, juga dari mencari pembenaran orang lain selain Rasulullah ﷺ.

2. Hati yang mati, yang merupakan lawan dari hati yang hidup. Ia mati, tidak mengetahui sama sekali siapa Rabb-nya dan bagaimana mengibadahiNya.

3. Hati yang memiliki tanda-tanda kehidupan, tetapi cacat. Jadi, ia bisa saja mendangung rasa cinta kepada Allah, takut kepada Allah, ikhlas kepadaNya, dan iman kepadaNya, yang karena itu semua hatinya menjadi tetap hidup. Akan tetapi, ia juga mengandung rasa cinta terhadap hawa nafsu yang menghancurkan, serta tunduk kepadanya.Akhlaknya hina, pun demikian dengan adabnya, yang karenanya hatinya menjadi mati, dan ia terus menerus mengalami kegoncangan antara hidup dan mati.

Jadi, hati model pertama adalah hati yang hidup, tunduk, lembut, dan halus. Jenis yang kedua adalah hati yang kering, keras dan mati. Jenis ketiga adalah hati yang memiliki penyakit; ia bisa saja diselamatkan, bisa pula hancur dan mati.

Semua penyakit hati terletak pada hawa nafsu dan syubhat. Hidup dan bercahayanya hati adalah sebab bagi semua kebaikan di dalamnya, sedang kematian dan gelapnya hati adalah sebab bagi semua keburukan di dalamnya.

Hati tak akan pernah hidup dan sehat kecuali dengan mengakui kebenaran, mencintainya dan mendahulukannya atas segala hal. Tak akan ada kebahagiaan, kesenangan atau kesehatan di dalam hati, kecuali dengan menjadikan ridha Allah sebagai tujuannya.

Hal ini tak akan sempurna kecuali dengan menyucikan hati, bertaubat, serta meninggalkan semua rasa cinta yang palsu dan akhlak yang tercela. Hal ini tak akan tercapai kecuali dengan berjuang keras melawan hawa nafsu yang membujuknya pada kejahatan, serta menyadari dan melawan Setan dari kalangan jin dengan meminta perlindungan dari Allah, mengetahui cara-cara dan tujuan mereka, serta melindungi diri dari mereka dengan berzikir kepada Allah, dan berlindung kepadaNya dari kejahatan mereka, (lihat Ighathat al-Lahfan: 1/7-10 dan Majmu’ Fatawa: 10/91-149).

Hati menjadi sakit dan lemah karena dua hal; rusaknya ilmu dan rusaknya niat. Keduanya secara bergantian menggiring manusia pada penyakit hati yang menghancurkan, yaitu kemarahan dan kesesatan; dan kesesatan inilah yang menggiring pada rusaknya ilmu. Jadi, kedua penyakit ini adalah tuan bagi semua penyakit yang menjangkiti hati. Pengobatannya terletak pada petunjuk yang didasarkan kepada ilmu. Petunjuk yang didasarkan pada ilmu ini adalah mengetahui kebenaran, lalu mengikutinya. Keseluruhan isi Alquran adalah obat bagi kedua penyakit tersebut, juga penyakit yang lainnya, karena di dalamnya terkandung petunjuk yang sempurna, (lihat Tariq al-Wusul ila al-ilm al-Ma’mul bi Ma’rifah al-Qawa’id wa ad-Dawabit wa al-Usul, karya Ibnu as-Sa’di, hal. 204).

Sumber:
Taimiyyah, Ibnu. --------. Diseases of the Hearts and Their Cures. London: Darus-Sunnah Publishers

Terjemah:
Irfan Nugroho
Staf pengajar di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo.


Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menulis:

Jika husnuzan (kepada Allah) menggiring seseorang untuk beramal, maka itulah husnuzan yang baik. Akan tetapi, jika husnuzan membuat manusia berdiam diri dan gemar berbuat dosa, maka itulah tipu daya.

Husnuzan kepada Allah itu berharap kepadaNya. Jadi, jika harapannya kepada Allah meggiring pada ketaatan, serta membuatnya menghindar dari maksiat, maka itulah harapan yang baik. Tetapi, jika harapannya menggiring pada berdiam diri tanpa beramal, maka orang itu sedang terperdaya.

Persis seperti manusia yang berhusnuzan kepada Allah, dengan harapannya yang kuat untuk mendapat surgaNya yang tertinggi, di tempat yang abadi, tetapi tidak disertai dengan memenuhi perintah-perintah Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰٓئِكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ؕ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ



"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang," [QS. Al-Baqarah: 218].

Lihatlah bagaimana Allah membuat harapan mereka menggiring pada ketaatan kepada Allah, yaitu iman, hijrah, dan jihad.

Sumber:
Ad-Dâ wa Ad-Dawâ; Spiritual Diseases and Their Cures, karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.
===============
Investasi akhirat: http://goo.gl/em7HV8
Info pendaftaran: http://goo.gl/z1aqN4
===============
Untuk berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menulis:

Hadirnya hati hendaknya selalu mengiringi setiap aktivitas doa ketika meminta sesuatu. Doa akan lebih efektif jika dilakukan pada salah satu dari enam waktu-waktu mustajab, yaitu:

1. Sepertiga malam terakhir,
2. Ketika azan berkumandang,
3. Antara azan dan ikamah,
4. Setelah salat wajib,
5. Ketika imam berdiri di mimbar pada hari Jumat, hingga selesai salat Jumat,
6. Bakda Asar, menjelang Magrib.

Selain itu, hendaknya ada rasa takut kepada Allah di dalam jiwanya, tunduk yang total kepada-Nya, dan menghadap kiblat dalam keadaan berwudu.

Sumber:
Ad-Dâ wa Ad-Dawâ.
===============
UNDANGAN Berkunjung ke PPTQ At-Taqwa & Berpartisipasi dalam Program Pembangunan Pondok Tahap IV, klik > http://goo.gl/em7HV8.
===============
Untuk berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============


Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menulis:

Di antara penghalang terkabulnya doa adalah tergesa-gesa, berkeyakinan bahwa doanya lama terkabul sehingga bersedih dan berhenti berdoa.

Orang seperti ini ibarat menanam benih, lalu menyiraminya secara rutin, tetapi karena tumbuhnya lama, maka ia berhenti menyiraminya.

Dari Abu Hurairah ia mendengar Rasulullah bersabda:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي


"Akan dikabulkan doa salah seorang di antara kalian selama tidak terburu-buru. Maksud terburu-buru ialah perkataan semisal, 'Aku telah berdoa namun doaku tidak dikabulkan,'" [Sahih Sunan At-Tirmizi: 3387, Hasan Sahih].

Rasulullah juga bersabda:

مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلَّا آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهُ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ


"Tidaklah seseorang berdoa dengan sebuah doa melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang ia minta, atau menolak keburukan darinya yang semisalnya selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan," [Sahih Sunan At-Tirmizi: 3381, Hasan].

Rasululllah juga bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو اللَّهَ بِدُعَاءٍ إِلَّا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِمَّا أَنْ يُعَجَّلَ لَهُ فِي الدُّنْيَا وَإِمَّا أَنْ يُدَّخَرَ لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يُكَفَّرَ عَنْهُ مِنْ ذُنُوبِهِ بِقَدْرِ مَا دَعَا مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ أَوْ يَسْتَعْجِلْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْجِلُ قَالَ يَقُولُ دَعَوْتُ رَبِّي فَمَا اسْتَجَابَ لِي


"Tidaklah seseorang berdo'a kepada Allah kecuali akan dikabulkan untuknya, baik akan disegerakan di dunia atau dijadikan tabungan di akhirat atau akan menghapus dosa-dosanya sesuai dengan doa yang ia lantunkan, selama ia tidak berdoa untuk kemaksiatan atau memutus tali silaturrahmi atau terburu-buru."

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah! Bagaimana ia terburu-buru? Beliau bersabda: "Ia berkata, aku telah berdoa akan tetapi Rabb-ku tidak juga mengabulkannya bagiku," [HR Tirmizi: 3351, Gharib].

Sumber:
Ad-Dâ wa Ad-Dawâ - Spiritual Disease and Their Cures, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.
===============
UNDANGAN Berkunjung ke PPTQ At-Taqwa & Berpartisipasi dalam Program Pembangunan Pondok Tahap IV, klik > http://goo.gl/em7HV8
===============
Untuk berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============


~Orang yang Paling Tertipu...~

Menurut Ibnu Qayyim Rahimahullah, orang yang paling tertipu adalah mereka;

1. yang silau dengan kehidupan dunia,

2. yang lebih menyukai dunia daripada akhirat,

3. yang mengupayakan nikmat dunia daripada nikmat akhirat,

4. yang mengatakan bahwa nikmat dunia itu pasti, sedang nikmat akhirat itu tidaklah pasti.

Alhasil, mereka tidak mau meninggalkan sesuatu yang mereka anggap pasti untuk sesuatu yang mereka anggap meragukan," [dalam Ad-Dâ wa Ad-Dawâ].
=========
UNDANGAN Berkunjung ke PPTQ At-Taqwa & Berpartisipasi dalam Program Pembangunan Pondok Tahap IV, klik > http://goo.gl/em7HV8
=========
Tausiyah dari PPTQ At-Taqwa Nguter-Sukoharjo:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
www.el-taqwa.com
=========


~Tak Selamanya yang Kaya Berarti Mulia dan yang Miskin Berarti Hina...~

Seorang ulama dari kalangan salaf berkata,

"Jika kalian melihat Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kalian, padahal kalian masih senantiasa berbuat maksiat, maka berhati-hatilah; nikmat itu akan perlahan-lahan menyeret kalian kepada azabNya.'

Sungguh, Allah Azza Wa Jalla berfirman:

(33) Dan sekiranya bukan karena menghindarkan manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), pastilah sudah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Allah) Yang Maha Pengasih, loteng-loteng rumah mereka dari perak, demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki, (34) dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka, dan (begitu pula) dipan-dipan tempat mereka bersandar, (35) dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, sedangkan kehidupan akhirat di sisi Tuhanmu disediakan bagi orang-orang yang bertakwa," [QS. Az-Zukhruf: 33-35].

Sebagian manusia mengira bahwa kelimpahan nikmat dunia adalah tanda kemuliaan, sedang kesempitan hidup adalah suatu kehinaan. Persis seperti di dalam firmanNya:

(15) "Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku." (16) Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinaku." [QS Al-Fajr: 15-6].

Sungguh, Allah telah menegur orang yang berpikiran seperti di atas dengan firmanNya:

(17) Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, [QS. Al-Fajr: 17]

Maksudnya, tidak serta merta mereka yang diberi nikmat berarti telah dimuliakan oleh Allah Azza Wa Jalla.

Pun demikian, tidak serta merta mereka yang diberi kesempitan di dalam hidup berarti telah dihinakan oleh Allah Jala Jalaaluh.

Sungguh, Allah menguji hamba-Nya dengan nikmat-Nya, dan memuliakan hamba-Nya dengan ujian."

Pantas saja jika Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

َإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ


"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada siapa saja, baik yang Dia cintai ataupun yang tidak. Sedangkan Allah memberi agama (Iman) hanya kepada yang Dia cintai saja. Barangsiapa yang diberi agama oleh Allah, maka Allah telah mencintainya,"
[HR Ahmad].


Sumber:
Spiritual Diseases and Their Cures, karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah.

Terjemah: Irfan Nugroho
*Staf pengajar di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter-Sukoharjo.
===============
Info Pendaftaran Santri Baru Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter-Sukoharjo, klik > http://goo.gl/z1aqN4
===============
Untuk berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============
Donasi PPTQ At-Taqwa Nguter, Sukoharjo:
(BRI): 6913-01-018205-53-4
a/n PP Tahfizhul  Qur'an At-Taqwa
Konfirmasi: +6285647172180


~Kunci Hidupnya Hati..~

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah Rahimahullah berkata:

"Kunci hidupnya hati terletak pada mentadaburi Alquran, tunduk kepada Allah dalam kesendirian, dan meninggalkan dosa."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ


"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran," [QS. Sad: 29].

Sumber:
Diseases of the Hearts and Their Cures, karya Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
=========
Info Pendaftaran Santri Baru Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter-Sukoharjo, klik > http://goo.gl/z1aqN4
=========
Tausiyah dari PPTQ At-Taqwa Nguter-Sukoharjo:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA:+6285647172180
www.el-taqwa.com
=========

~Nikmatnya Bentar, Susahnya Lama...~

Ibnu Rajab Al-Hambali Rahimahullah berkata:

"Ketahuilah bahwa hawa nafsu menyeru manusia untuk meraih kenikmatan tanpa mempertimbangkan akibatnya.

"Padahal ia mungkin saja tahu bahwa kenikmatan tersebut akan berbuah pada kegelisahan yang jauh lebih besar daripada kenikmatan tersebut dan akan menghalanginya dari meraih kenikmatan serupa di lain kesempatan."

[dalam Disciplining the Souls | Tiib Al-Ruuhani, hal: 26].
=========
Ajak keluarga & teman untuk bergabung di channel Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter-Sukoharjo:

Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
www.el-taqwa.com
=========


Syaikh 'Abdul 'Aziz Ath-Thuraifi berkata:

"Tidaklah seseorang itu sombong di bumi, kecuali karena kadar kebodohannya bahwa ia telah berlaku sombong terhadap siapa yang ada di langit (Allah)."

Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي مَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا أَلْقَيْتُهُ فِي جَهَنَّمَ

"Allah Subhanahu berfirman: 'Kesombongan adalah pakaian-Ku, dan kebesaran adalah selendang-Ku, siapa saja yang mencabut salah satu dari keduanya dari-Ku, maka akan Aku lemparkan ia ke neraka Jahannam," (HR. Ibnu Majah).
===============
*raih pahala dengan berbagi konten bermanfaat
===============
Berlangganan tausiyah dari Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter-Sukoharjo:

Instal aplikasi Telegram via Playstore, klik dan join channel kami di:

telegram.me/pptqattaqwa
===============


Syaikh 'Abdul 'Aziz Ath-Thuraifi berkata,

"Orang mengira bahwa hukuman dan cobaan itu hanya berkisar pada hilangnya harta dan anak saja.

"Padahal, hukuman dan cobaan yang paling besar adalah ketika orang itu melihat kebenaran, tetapi Allah memalingkannya dari kebenaran tersebut!"

===============
*raih pahala dengan berbagi konten bermanfaat
===============
Berlangganan tausiyah dari Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter-Sukoharjo:

Instal aplikasi Telegram via Playstore, klik dan join channel kami di:

telegram.me/pptqattaqwa
===============
Diberdayakan oleh Blogger.