☝Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْر
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada Mukmin yang lemah, meski demikian pada keduanya ada kebaikan,” [HR Muslim: 2664-(34)].
✍Ibnu Utsaimin Rahimahullah menjelaskan:
يعني في إيمانه، وليس المرادالقوي في بدنه؛ لأن قوة البدن قد تكون ضرراً على الإنسان إذا استعمل هذه القوة في معصية الله، فقوة البدن ليست محمودة ولا مذمومة في ذاتها، إن كان الإنسان استعمل هذه القوة فيما ينفعه في الدنيا والآخرة صارت محمودة وإن استعان بهذه القوة على معصية الله صارت مذمومة.
Mukmin yang kuat maksudnya adalah mukmin yang kuat imannya, bukan mukmin yang sekadar kuat badannya; karena punya badan yang kuat bisa berbahaya bagi manusia jika dipakai untuk bermaksiat kepada Allah, sehingga badan bukan terpuji dan bukan pula tercela secara zatnya.
Jika manusia menggunakan kekuatan badan ini untuk sesuatu yang bermanfaat di dunia dan akhirat, maka dia akan menjadi terpuji, dan jika dia menggunakannya untuk kemaksiatan kepada Allah, maka hal itu akan menjadi tercela.
📖 Syarah Riyadhus Shalihin: 2/76-77
┈┉❀🍃🌸🍃❀┉┈
🏠Salurkan Infak/Sedekah Anda untuk Investasi Proyek Tahfizhul Quran #2:
✔ Pembangunan Pendopo Tahfizh
✔ Pengerasan Halaman
✔ Pembangunan Ruang Pengasuh
💰BRI a.n. PP Tahfizhul Qur’an At-Taqwa:
691301018205534
🌐 https://t.me/pptqattaqwa/1176
┈┉❀🍃🌸🍃❀┉┈