Halloween party ideas 2015


Do'a  yang  benar  memiliki  syarat-syarat yang harus terpenuhi;  jika engkau menginginkan  do'amu  sampai  ke langit.

1) Allah ta'ala adalah satu-satunya yang mampu mengabulkan do'a.

Ini  adalah  syarat  utama  di dalam berdo'a. Orang  yang berdo'a  harus  tahu  bahwa Allah  semata  yang  dapat mengijabah do'a. Jika  ia  telah  memiliki  keyakinan demikian, menghadaplah  kepada  Allah  dengan  hati  yang  jujur. Merendahkan  diri… menghinakan  diri.

Allah berfirman:
"Atau  siapakah  yang memperkenankan  (doa)  orang  yang dalam  kesulitan  apabila  ia  berdoa  kepada-Nya,  dan  yang menghilangkan  kesusahan," (Qs. AN-Naml :  62  ). 

2) Mentauhidkan  Allah di dalam  berdo'a.

Ini  adalah  fondasi  do'a;  yaitu  tidak  berdo'a  kecuali kepada  Allah,  menyertakan  selain  Allah  dalam  do'a  adalah syirik  (menyekutukan  Allah).

Begitulah Nabi mengajari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma.  Ini  adalah  kaidah  penting. Mengesakan Allah dalam meminta kepada-Nya merupakan pelajaran  bagi  umat  dan  dihimpun  dengan  kaidah  ini.

Rasulullah berwasiat  kepada  Ibnu  Abbas,  " Wahai  anak  kecil,  aku  mau  mengajarkan  kepadamu beberapa  kalimat;  jagalah  Allah  niscaya  Allah  menjagamu, jagalah  Allah  niscaya  engkau  mendapati-Nya  di  depanmu, jika  engkau  memint  mintalah  kepada  Allah,  jika  meminta pertolongan  minta  tolonglah  kepada  Allah," (HR Tirmizi & Ahmad).

3) Bertawassul  kepada  Allah dengan  cara-cara  yang disyari'atkan.

Bertawassaul  kepada Allah dengan tawassul yang syar'i termasuk  do'a  yang  benar.  Kita  melihat  banyak  orang keliru  dalam  bertawassul  pepada  Allah;  baik  dengan  cara yang  bersifat inovatif atau  mengandung kesyirikan.

Adapun  tawassul  yang  syar'i ada  3  (tiga) jenis:

a. Bertawassul  dengan  nama  dan  sifat  Allah.
b. Bertawassul  dengan  amal  shalih
c. Bertawassul  dengan  do'a  orang  shalih.

Semua jenis  tawassul ini telah didasarkan pada beberapa dalil dari Al-Qur'an dan  sunnah  Rasulullah  juga  perbuatan para sahabat radhiyallahu'anhum.

4) Berbaik  sangka  kepada  Allah

Seseorang berdo'a kepada Allah hendaknya berbaik  sangka  kepada  Tuhannya,  jangan  berdo'a  dengan perasaan ragu, karena Allah ta'ala  bersama hamba-Nya jika ia berhusnuzan  kepada-Nya.

Dalam hadits Qudsi Allah berfirman, "Aku dalam persangkaan baik hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku  bersama-Nya  manakala  ia  berdzikir  kepada-Ku," (HR Bukhari).

Karena itu  Nabi menganjurkan  agar  kita  berdo'a dengan  prasangka  baik  kepada  Allah. Rasulullah bersabda, "Berdo'alah  kalian  kepada  Allah  dengan keyakinan  akan diijabah," (HR Tirmizi & Hakim).

5) Jangan tergesa-gesa ingin dikabulkan.

Wajib bagi orang yang berdo'a untuk tidak  tergesagesa ingin dikabulkan. Rasulullah bersabda, "Do'a kalian akan diijabah selama tidak tergesa-gesa, yakni dengan  mengatakan, 'Saya telah berdo'a tapi belum dikabullkan,'" (HR Bukhari).

6) Makan  makanan yang baik dan halal.

Ini adalah syarat yang penting, sebagian manusia melupakannya! Mereka tidak tahu bahwa sebab ditolaknya do'a karena makanan yang tidak halal.

Allahberfirman:

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang  yang bertakwa," (QS Al-Maidah: 27). 

Sahal  bin  Abdullah  rahimahullah merangkum syarat do'a  ini dalam  beberapa  kalimat  ringkas,  padat  dan berharga  yang  diharapkan  bisa  mewujudkan  permohonan dan  bisa  memenuhi  keinginan  dengan  syarat  tersebut. Ia berkata, "Syarat  do'a  ada tujuh:  merendahkan  diri, takut,  berharap,  kontinyu,  khusyuk,  menyeluruh,  dan makanan  yang  halal."

Sumber:
Agar Doa Kita Mustajab, karya Syeikh Azhari Ahmad Mahmud.
Diberdayakan oleh Blogger.