Halloween party ideas 2015


Oleh Sa’di Farindu Saif, Fahmi Burhani, Dicky Firmansyah*
Mentadabburi Al-Quran merupakan kegiatan yang sangat mulia. Ia dapat menjadikan kita selalu ingat kepada Allah dan mengetahui keagungan Allah dan juga kitab-Nya Al-Quran.

Mentadabburi Al-Quran bisa dilakukan tidak melulu dengan mengetahui artinya. Kita juga bisa mentadabburi Al-Quran dengan mengetahui Azbabun Nuzul suatu ayat atau surat. Dengan cara itu, kita bisa semakin mudah mentadabburi Al-Quran.

Pada suatu hari, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya sedang melakukan shalat Ashar. Setelah shalat, datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam yang sedang bersama sahabat-sahabatnya.

Lelaki tersebut kemudian bertanya, ‘Saya telah mencium seorang perempuan.’

Maka Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam memalingkan wajahnya sembari menahan marah.

Lelaki tersebut kemudian pergi setelah melihat reaksi Rasulullah tersebut. Tak lama berselang, Rasulullah menyuruh beberapa sahabat di sekitarnya untuk memanggil lelaki tersebut.

Ketika lelaki tersebut sudah kembali ke hadapan Rasulullah, lalu ditanyakan kepadanya, ‘Apakah kamu sudah shalat Ashar?’

Lelaki tersebut kemudian menjawab, ‘Ya, saya sudah melaksanakan shalat.’

Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam membacakan firman Allah:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًۭا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat,” (QS Hud: 114).

Setelah mendengar ayat di atas, lelaki tersebut merasa senang dan para sahabat pun lantas bertanya, “Apakah ayat itu turun hanya untuk dia, wahai Rasulullah?”

Rasul pun menjawab, “Ayat itu untuk kita semua.”

Ketika membaca ayat di atas, lengkap dengan pengetahuan kita tentang Azbabun Nuzul (sebab turunnya ayat) tersebut, maka kita menjadi tahu bahwa perbuatan baik akan menjadi pengahapus dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan sebelumnya.

Hal ini persis seperti sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam:

إتَّقِ الله حَيْثُما كُنْتَ وأتَّبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تمحها وخالق الناس بخلق حسن

Takutlah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada. Sertailah kejahatan dengan amal kebaikan sebagai penghapusnya. Selain itu, bergaullah dengan orang lain dengan budi pekerti yang baik,” (HR Abu Dawud, Ahmad, Hasan. Shahih Al-Jami Ash-Shaghir: 97).

Hal serupa juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ustman bin Affan, ia mendengar Rasulullah bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian dia mengerjakan shalat dua rakaat dan ia tidak berkata-kata kepada dirinya (akan perkara dunia) dalam dua rakaat itu, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Muslim: 226).

Di dalam riwayat lain, Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Asma’ binti Hakim, yang mengatakan bahwa dirinya pernah melihat Abu Bakar berkata kepadanya bahwa ia pernah melihat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
Tidak ada seorang muslim yang melakukan suatu dosa, kemudian dia berwudhu dan melaksanakan shalat dua rakaat, kecuali dosanya akan diampuni,” (HR Abu Dawud: 1521. Shahih).

Setelah mengetahui kandungan ayat dan hadist di atas, tidak diragukan lagi bahwa Allah adalah Mahaagung dan Mahapengampun atas segala dosa, kesalahan, dan itulah manfaat dari mentadabburi Al-Quran. Wallahu’alam bish shawwab

*Penulis adalah santri kelas dua Pondok Pesantren Tahfizul Quran At-Taqwa Nguter, Sukoharjo
Diberdayakan oleh Blogger.