Halloween party ideas 2015


Adakah lembaga pendidikan terbaik di dunia ini?
Ibu! Demikian sebagian kita yang melek pendidikan akan mencoba menebaknya. Tak berlebihan kiranya, karena ibu memiliki andil besar dalam hidup seorang anak manusia. Dialah pemilik madrasah terbaik yang tiada banding.
Dialah ibu.

Setiap ibu adalah guru dan pendidik, minimal bagi anak-anaknya. Boleh saja ada banyak guru hebat bergelar doktor maupun profesor di luar sana. Namun pelajaran kehidupan tak sebatas mempelajari ilmu-ilmu sains, atau belajar membaca, menulis, dan berhitung. Ada pelajaran-pelajaran berharga yang hanya sanggup dilakukan seorang ibu dengan jam terbang yang hampir 24 jam penuh. Karena menanamkan aqidah, akhlak, rasa cinta, empati, bukan sekadar teori yang tertuang dalam rangkaian mata pelajaran di bangku sekolah. Bila hari ini ada pendidikan budi pekerti di sekolah-sekolah formal, semua tiada berarti, bila anak-anak kita di rumah tidak mendapatkan pendidikan serupa dari orang tuanya. Dari Sang Ibu.

Dalam berbagai referensi, dengan mudah kita menemukan bahwa di balik generasi-generasi besar ada sosok wanita yang menjadi power dalam hidupnya. Contoh nyata dalam Al Qur'an ada pada keluarga Imran. Meski sejarah tak banyak menceritakan secara detail tentang Hannah bin Faqudh, istri Imran yang menjadi cikal bakal keluar hebat ini. Namun dari rahim puterinya Maryam, terlahir seorang nabi yang mulia. Ialah Isa 'alaihissalam. Tak hanya sampai di situ. Allah telah menobatkan keluarga Imran sebagai salah satu keluarga terbaik. "Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, dan keluarga Imran, melebihi segala umat." (QS. Ali Imran: 33)

Dalam Al Qur'an jelas sekali tergambar kecerdasan dan kesederhanaan seorang Hannah yang bersahaja ini. Bahkan ketika mengandung buah hati yang telah lama dirindukannya, tak terlintas dalam benaknya untuk menjadikannya hamba dunia. Justru dia berucap, "Ya Rabbku, sesungguhnya aku bernadzar kepadaMu, apa (janin) yang ada di dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepadaMu), maka terimalah (nadzar itu) dariku. Sungguh Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Ali Imran: 35)

Inilah doa terbaik, yang sangat sulit ditemui pada orangtua masa kini. Saya tak hendak melulu mengatakan, betapa ukuran kesuksesan pada hari ini hanya berkisar pada jumlah. Mulai dari jumlah anak, jumlah mobil, jumlah rumah, sampai kepada jumlah istri. Karena pada kenyataannya masih banyak orangtua yang sangat mengharapkan kemuliaan di akhirat bagi anak-anaknya, sehingga menempatkan anak-anaknya di sekolah berbasis Islam seperti sekolah Islam terpadu sampai pondok-pondok pesantren.

Namun yang disayangkan, apabila fungsi madrasah terbaik ini tidak berjalan sebagaimana harapan. Sehingga kesan yang muncul selanjutnya adalah adanya pengalihan tugas orangtua kepada lembaga pendidikan yang ditunjuknya. Tak peduli seberapa besar kebutuhan anak akan sapaan yang bermakna dari orangtua. Tak peduli seberapa besar tingkat stress yang mereka rasakan sebagai anak ketika di sekolah maupun pondok pesantren. Bisa jadi karena dibully atau nilai ulangan yang pas-pasan, dan sebagainya. Kasihan... tiada tempat berkeluh kesah.

Maka jangan salahkan anak, bila mereka hafal doa-doa terbaik bagi kedua orangtuanya sejak kecil, namun tak pernah sedikit pun terucap di sela-sela doa mereka. Maka jangan salahkan anak, bila angka mata pelajaran aqidah, akhlak, maupun adab di bangku sekolah hanya sebatas menghiasi nilai-nilai raport saja.

Memang benar menjadi orangtua bukan hal yang mudah. Tak adil rasanya bila kita 'memaksa' anak untuk menjadi taqwa, sedangkan kita sebagai orangtua tak pernah mau memperbaiki diri. Tak adil rasanya bila kita meminta mereka rajin belajar, sementara kita enggan belajar menambah wawasan. Tak adil rasanya bila kita mengharapkan doa-doa mereka, bila pada kenyataannya tak pernah ada tangan tengadah bagi satu persatu anak-anak kita.

Memang, madrasah terbaik hanya akan terlahir dari ibu-ibu hebat yang mendidik anak-anaknya dengan cinta dan ketulusan. (Laila TM)*

*Sumber: Majalah Ar-Risalah edisi 178/ Vol. XVII /No. 10 Jumadi Ats Tsaniyah - Rajab 1437 H/ April 2016
Diberdayakan oleh Blogger.