Halloween party ideas 2015



Adab-adab  do'a  merupakan  kunci  ajaib bagi terkabulnya  do'a.  Jika seseorang tidak beradab dalam do'a maka  do'anya tidak berarti apa-apa. Adab-adab ini sangat berpengaruh terkabulnya do'a.

Orang yang tidak beradab dengan adab-adab dalam berdo'a, maka do'anya  seperti seorang  lelaki yang  menghadap  seorang Raja di dunia meminta kebaikannya, tetapi tidak mendahuluinya dengan mengucapkan salam, dan tidak berkata baik di hadapannya. Ia justru memulainya dengan menyampaikan  kebutuhannya secara langsung.

Maka coba kita bayangkan  orang  yang seperti  ini  perilakunya  apakah  ia akan berhasil  mendapatkan  apa  yang  ia minta?

Jika  kita memahami  hal tersebut,  maka ketahuilah  bahwa Allah  lebih  berhak  dan lebih  utama  untuk  disikapi  dengan adab yang sangat baik  oleh  hamba-Nya.  Dengan berada  di hadapan-Nya  dengan  hati  yang hina  dan  menunduk sebelum mulai dengan  hati  yang  meminta  dan memohon.

Diantara  adab  berdo'a  yang  harus diperhatikan adalah  bersimpuh  di hadapan-Nya  dengan  menguntaikan do'a sambil  merendahakan  diri;  memuji  Allah dan bershalawat  kepada  Nabi.

Inilah yang pertama kali  yang dilakukan, yaitu  memuji Allah, menyanjung-Nya sesuai dengan kedudukan-Nya, menyampaikan shalawat dan salam kepada Nabi, kemudian  menyampaikan permohonan  kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Diriwayatkan dari Fadhalah bin Abid radhiyallahu'anhu,  ia berkata:

Ketika  Rasulullah sedang duduk,  tiba-tiba datang seorang pria lalu ia shalat, lalu  berdo'a: "Ya  Allah ampuni aku dan rahmati aku."

Kemudian Rasulullah berkata: "Kamu  tergesa-gesa wahai Anda yang shalat, jika kamu shalat maka duduklah, lalu pujilah Allah dengan pujian yang sesuai untuk-Nya lalu bershalawatlah kepadaku kemudian berdo'a".

Fadhalah berkata: "Lalu datang pria lain melakukan shalat, kemudian memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi."

Maka Nabi berkata, "Wahai anda yang shalat, berdo'alah, do'amu dikabulkan," [HT Abu Dawud & Tirmizi].

1) Berwudhu
Wudhu termasuk adab yang baik, sehingga engkau disambut Allah dalam keadaan suci, siap bermunajat dan memohon kepada-Nya. Dalam hadits Abu  Musa Al-Asy'ari radhiyallahu'anhu  disebutkan:

Ketika Nabi akan memohonkan ampun untuk Abid Abu Amir, beliau berwudhu lalu mengangkat kedua tangan-Nya, lalu berdo'a: "Ya Allah ampunilah Abid Abu Amir," [HR Bukhari & Muslim].

2) Menghadap kiblat   
Menghadap kiblat merupakan simbol kejujuran untuk menghadap dengan jujur. Dan ketika Nabi mendo'akan keburukan untuk kaum kafir Quraisy beliau menghadap kiblat, [HR Bukhari & Muslim].

3) Mengangkat Tangan Ketika berdo'a
Ini merupakan simbol kehinaan, ketundukkan dan kefakiran. Semakin bertambah kebutuhan, semakin tinggi mengangkat tangan dan merendahkan diri. Oleh karena itu mengangkat tangan ketika istisqa (memohon  hujan) lebih tinggi karena kebutuhannya sangat besar.

إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْن

"Sesungguhnya Allah Maha Hidup dan Maha Mulia, Dia merasa malu apabila seseorang mengangkat kedua tangannya kepadaNya dan kembali dalam keadaan kosong tidak membawa hasil," [HR Tirmizi & Ibnu Majah, Abu Isa berakata hadits ini adalah hadits hasan gharib].

4) Melakukan amal shalih sebelum berdo'a   
Jika seseorang melakukan amal shalih ketika hendak berdo'a seperti shalat, puasa, sedekah, maka itu merupakan adab yang baik yang diharapkan do'anya akan diijabah. Oleh karena itu do'a setelah shalat fardhu adalah waktu yang sangat besar kemungkinan suatu doa diijabahi. Hal ini karena doa dilakukan setelah melakikan amal shalih. 

5) Menggunakan kata-kata yang baik dan lengkap
Sangat bagus memperbanyak do'a dengan do'a-do'a yang  bersumber dari Al-Quran dan Hadist,  tetapi boleh juga jika ingin berdo'a dengan do'a yang ia kehendaki. Namun dalam beberapa kondisi lebih bagus jika mencukupkan dengan do'a-do'a yang berasal dari Al-Quran dan Hadist.

6) Merendahkan suara dalam berdo'a
Orang yang berdo'a sedang berbicara dengan Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi. Dia Maha mengetahui rahasia dan yang tersembunyi. Merendahkan suara merupakan bentuk kehinaan, ketundukan dan adab yang baik.

Allah berfirman:

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً‌  ؕ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ‌ ۚ
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas," [QS. Al-A'raf: 55].

Allah telah memuji Nabi Zakaria karena ia merendahkan suaranya ketika berdo'a.  Allah berfirman:

ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَـبْدَهٗ زَكَرِيَّا ‌  ۖ   ‌ۚ
"(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria," [QS. Maryam: 2].

اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ  نِدَآءً خَفِيًّا
"yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut," [QS. Maryam: 3].

7) Memilih nama Allah yang sesuai dengan keagungan-Nya
Yakni berdo'a melalui nama-nama Allah yang baik yang ada di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tidak  boleh menggunakan nama-nama yang tidak pernah ada di dalam AlQur'an maupun as-sunnah, atau nama-nama yang dibuat-buat oleh ahli bid'ah dan pengikut hawa nafsu. Allah berfirman:

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَآءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَا‌ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِىْۤ اَسْمَآٮِٕهٖ‌ ؕ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan," [QS. Al-A'raf: 180].

Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata: "Allah menamakan nama-nama-Nya dengan nama-nama yang indah karena indah didengar dan indah dihati. Semua nama-nama-Nya menunjukkan akan keesaan-Nya, kemuliaan-Nya, kemurahan-Nya, dan karunia-Nya." Wallahu'alam bish shawwab.

Sumber:
Mahmud, Azhari Ahmad. --------. Agar Doa Anda Mustajab. Penerjemah: Daday Hidayat.

Diberdayakan oleh Blogger.